Aneka Jenis Stainless Steel Dengan Karakteristiknya
Jenis stainless steel
– Salah satu keunggulan material Stainless Steel terdapat pada ketahanannya
terhadap korosi dan karat.
Hal itu bukan tanpa alasan, karena Stainless Steel terbuat
dari campuran besi, karbon, dan kromium.
Selain tahan terhadap korosi dan karat, material Stainless
Steel juga memiliki tingkat kekuatan dan ketahanan yang cukup baik.
Sehingga tak heran jika Stainless Steel sangat ideal
digunakan untuk berbagai kebutuhan, mulai dari konstruksi bangunan, otomotif,
peralatan rumah tangga, dan masih banyak lagi.
Nah, secara kebetulan juga pada ulasan kali ini akan
membahas berbagai jenis Stainless Steel.
5 Jenis Stainless Steel Paling Umum
1. Stainless Steel Austenitik
Ini dia salah satu jenis Stainless
Steel yang selalu diandalkan untuk kebutuhan konstruksi bangunan.
Dengan kandungan kromium sebanyak 16-26 persen, nikel 6-22
persen, dan sedikit karbon, menjadikannya tahan terhadap karat dengan
fleksibilitas yang tinggi.
Nah, karena keunggulannya inilah yang membuatnya sangat diandalkan untuk
kebutuhan kusen, pagar, dan rolling door.
Baca juga: Keunggulan dan Kekurangan Rolling Door
2. Stainless Steel Feritik
Stainless Steel Feritik memiliki kandungan kromium yang lebih tinggi dibanding jenis pertama tadi, yakni berkisar 10 sampai 27 persen.
Namun, kandungan nikelnya lebih sedikit bahkan tidak sama
sekali. Sehingga tak heran jika ketahanannya terhadap korosi tidaklah sebagus
Stainless Steel Austenitik, dan tidak terlalu fleksibel.
Kendati demikian, Stainless Steel Feritik masih tetap diandalkan untuk
berbagai kebutuhan, seperti pembuatan, panel interior, peralatan rumah tangga, knalpot
kendaraan, dan lain sebagainya.
3. Stainless Steel Martensitik
Kandungan karbon pada Stainless
Steel Martensitik terbilang sangat tinggi dengan kromium sebanyak 12-14 persen.
Dari segi tekstur, Stainless Steel Martensitik memang lebih
keras yang menjadikannya tahan terhadap benturan dan goresan.
Namun sayang, tingkat ketahanannya terhadap korosi lebih rendah
dibandingkan dengan jenis austenitik maupun feritik.
Pada aplikasinya, jenis Stainless Steel Martensitik biasa digunakan untuk
pembuatan peralatan tajam seperti gunting, pisau, hingga alat bedah.
Baca juga: Yuk, Intip Jenis-jenis Aluminium Pada Berbagai Peralatan
4. Stainless Steel Duplex
Pada dasarnya, Stainless
Steel Duplex merupakan perpaduan antara jenis austenitik dengan feritik.
Itu sebabnya, mengapa Stainless Steel Duplex memiliki
keseimbangan antara tingkat kekuatan dan ketahanan terhadap korosi.
Dikarenakan karakteristiknya yang sedemikian rupa, maka tak heran jika
Stainless Steel Duplex selalu diandalkan untuk kebutuhan konstruksi berat,
seperti pembuatan kapal, pipa industri, hingga struktur pelabuhan.
5. Precipitation-Hardened Stainless Steel (PH Stainless Steel)
Selanjutnya ada jenis PH Stainless Steel yang telah diproses
melalui tahap presipitasi, dimana partikel halus akan terbentuk pada struktur
logam untuk meningkatkan ketahanan dan kekerasannya.
Adapun proses pengerasannya yang dilakukan dengan beragam
metode, seperti aging atau aging heat treatment.
Mengingat akan hal itu, maka tak heran jika PH Stainless
Steel memiliki ketahanan yang baik terhadap korosi maupun benturan keras.
Dengan karakteristiknya yang sedemikian, tentunya PH
Stainless Steel sangat cocok diandalkan untuk kebutuhan otomotif, konstruksi
maritim, pagar, dan sebagainya.
Baca juga: Harga Bikin Pagar Besi Bandung dan Jawa Barat
Keunggulan Stainless Steel:
- Berkat kandungan kromiumnya, stainless steel tahan terhadap karat dan oksidasi
- Selain tahan korosi, stainless steel juga mampu menahan beban mekanis dan suhu tinggi
- Stainless stell dapat bertahan pada lingkungan yang ekstrim tanpa mengalami perubahan kualitas
- Dengan tekstur permukaannya yang halus, stainless steel cukup mudah dibersihkan
- Stainless steel memiliki tampilan mengkilap yang dapat menonjolkan kesan modern.
Kekurangan Stainless Steel:
- Harga stainless steel relatif lebih mahal dibandingkan dengan baja karbon
- Proses pemotongan dan pembentukan stainless steel terbilang cukup sulit, sehingga membutuhkan peralatan khusus
- Bobot stainless steel lebih berat ketimbang material aluminium
- Berpotensi mengalami korosi pitting pada lingkungan dengan kadar klorida tinggi, seperti air laut.
Nah, itu dia ulasan singkat mengenai jenis-jenis stainless
steel beserta keunggulan dan kekurangannya.