Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer
pro rumah

We're Profesional

Hubungi Kami
Selamat Berbelanja di Prorumah.com , Dapatkan garansi serta potongan harga menarik untuk pembelian dalam jumlah tertentu !!!

Jenis-jenis Desain Atap Rumah Dengan Keindahannya Tersendiri

 

Jenis desain atap rumah

Jenis desain atap rumah – Selain berfungsi sebagai pelindung dari faktor cuaca, atap juga memiliki peran penting dalam menentukan nilai estetika sebuah hunian.

Hal itu bukan tanpa alasan, karena setiap desain atap memiliki karakteristik yang berbeda-beda.

Oleh karenanya, penting untuk menentukan jenis desain atap yang hendak diaplikasikan pada hunian.

Nah, untuk kamu yang ingin tahu berbagai jenis desain atap rumah, yuk simak saja langsung ulasannya di bawah ini.

5 Jenis Desain Atap yang Paling Umum

1. Desain Atap Datar

Walau dinamai Atap Datar, faktanya desain atap ini tidak sepenuhnya rata. Ya, desain Atap Datar biasanya memiliki tingkat kemiringan kurang dari 10 derajat untuk memastikan drainase air.

Desain Atap Datar

Desain Atap Datar sangat cocok diaplikasikan pada bangunan rumah yang bergaya modern, karena tampilannya yang cenderung rapi dan bersih.

Selain itu, proses pemasangan Atap Datar juga relatif mudah sehingga dapat menekan biaya konstruksi.

Akan tetapi, desain Atap Datar membutuhkan sistem drainase yang memadai guna mencegah terjadinya genangan air yang bisa menyebabkan kebocoran dan kerusakan.

Disisi lain, Atap Datar juga memerlukan perhatian khusus dalam hal insulasi guna mencegah adanya masalah termal.

Baca juga: Mengenal Jenis-jenis Exhaust Fan Dengan Fungsinya

2. Desain Atap Mansard

Desain Atap Mansard atau yang sering disebut dengan istilah “atap Perancis” memiliki dua kemiringan pada setiap sisinya.

Desain Atap Mansard

Dibagian bawah atapnya dibuat lebih curam, sedangkan bagian atasnya cenderung lebih landai.

Desain tersebut memang dirancang khusus agar bisa dimanfaatkan sebagai ruang tambahan, seperti kamar tidur maupun ruang kerja.

Desain Atap Mansard mampu menciptakan kesan mewah dan elegan, yang tentunya cocok diaplikasikan pada bangunan bergaya klasik.

Untuk membuat Desain Atap Mansard, maka kamu harus menyiapkan biaya konstruksi yang lebih besar.

Bukan hanya itu, Desain Atap Mansard juga membutuhkan perawatan yang intens karena sudutnya yang curam bisa memicu terjadinya penumpukan kotoran dan puing-puing.

3. Desain Atap Kubah

Ciri khas dari Desain Atap Kubah ini terdapat pada tampilannya yang melengkung dengan bentuk setengah bola.

Desain Atap Kubah

Biasanya Desain Atap Kubah kerap diaplikasikan pada bangunan seperti Masjid, museum, dan lain sebagainya.

Berkat tampilan bentuknya yang melengkung, tentu saja Desain Atap Kubah ini terkesan lebih unik dan megah.

Selain itu, Desain Atap Kubah juga sangat efektif dalam mengalirkan air hujan untuk mengurangi masalah kebocoran.

Dikarenakan desainnya yang lebih kompleks, maka tak heran jika proses pembuatan Desain Atap Kubah ini bisa memakan biaya yang lebih mahal.

Baca juga: 5 Jenis Material Atap Kanopi

4. Desain Atap Slope (Skilion Roof)

Pada umumnya, desain atap ini umumnya terdapat satu sisi miring yang terhubung ke bagian dinding dengan tingkat kemiringan yang curam.

Desain Atap Slope (Skilion Roof)

Sehingga Desain Atap Slope akan memberikan kesan yang lebih modern dan minimalis, sekaligus mempermudah ventilasi alami dan pencahayaan dari jendela yang berada di dinding maupun atap.

Akan tetapi, tingkat kemiringannya yang curam berpotensi terjadi masalah struktural apabila tidak didukung dengan baik.

Disisi lain, Desain Atap Slope juga tidak cocok diaplikasikan pada rumah yang memiliki banyak ruang dibagian bawah atapnya.

5. Desain Atap Pelana

Ini dia salah satu desain atap yang paling umum diaplikasikan pada bangunan rumah.

Ciri khas dari desain Atap Pelana terdapat pada kemiringannya yang cukup tajam, sehingga air hujan bisa mengalir dengan mudah.

Desain Atap Pelana

Bahkan, desainnya yang miring juga berfungsi sebagai ventilasi alami sekaligus dapat mengurangi suhu panas diarea loteng.

Dari segi biaya konstruksi, Atap Pelana relatif lebih murah karena desainnya yang simple.

Meski demikan, desain Atap Pelana dapat memberikan kesan klasik sehingga cocok untuk berbagai gaya arsitektur bangunan.

Akan tetapi, salah satu kekurangan dari desain Atap Pelana ini adalah berpotensi terbawa angin kencang.

Selain itu, ruang di bagian bawahnya tidak dapat dimanfaatkan sepenuhnya karena tergantung pada tingkat kemiringan serta struktur atap.

Baca juga: Ingin Gunakan Atap Sirap Kayu? Cek Dulu Kelebihan dan Kekurangannya

Nah, itulah beberapa jenis desain atap yang paling umum diaplikasikan pada hunian.

Bagaimana, apakah kamu tertarik pada salah satu jenis desain atap tersebut?