Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer
pro rumah

We're Profesional

Hubungi Kami
Selamat Berbelanja di Prorumah.com , Dapatkan garansi serta potongan harga menarik untuk pembelian dalam jumlah tertentu !!!

Ketahui Jenis-jenis Pompa Air Sebelum Membelinya

 

Jenis pompa air

Jenis pompa air – Pompa air merupakan salah satu alat yang memiliki peran penting dalam berbagai kebutuhan, mulai dari kebutuhan rumah tangga hingga untuk pengelolaan air pada industri skala besar.

Akan tetapi, pompa air terdiri dari beragam jenis dengan fungsinya tersendiri lho. Oleh karenanya, penting bagi kamu untuk memahami setiap jenis pompa air agar tidak salah dalam penggunaannya.

Nah, untuk mengetahui lebih jelasnya lagi mengenai jenis-jenis pompa air, yuk simak langsung ulasannya dibawah ini.

5 Jenis Pompa Air Paling Umum

1. Pompa Sentrifugal

Memang tidak bisa dipungkiri lagi, bahwa Pompa Sentrifugal menjadi salah satu jenis pompa air yang paling umum digunakan.

Pompa Sentrifugal

Sesuai namanya, jenis pompa ini memiliki cara kerja dengan memanfaatkan gaya sentrifugal untuk memindahkan air.

Disaat bagian impeller berputar, maka ia akan menghasilkan gaya sentrifugal yang mampu mendorong air keluar dari pusat menuju arah pinggiran pompanya.

Sehingga pompa Sentrifugal sangat cocok digunakan untuk kebutuhan sistem irigasi, distribusi air domestik, hingga industri pengelolaan air skala besar.

Keunggulan:

  • Memiliki tingkat efisiensi yang tinggi
  • Proses perawatan yang mudah
  • Memiliki performa yang stabil

Kekurangan:

  • Tidak cocok digunakan untuk tekanan tinggi
  • Tidak cocok untuk pengelolaan cairan kental.

Baca juga: Jenis-jenis Pemanas Air Kamar Mandi

2. Pompa Piston

Jenis pompa yang kedua ini memiliki cara kerja dengan memanfaatkan piston  yang bergerak bolak-balik dalam silinder untuk memindahkan cairan.

Pompa Piston

Setiap pistonnya bergerak maju, maka cairannya akan terhisap kedalam silinder melalui katup masuk.

Begitu pun sebaliknya ketika piston bergerak mundur, secara otomatis cairannya akan terdorong keluar melalui katup keluar.

Mengenai penggunaannya, pompa piston biasa digunakan untuk kebutuhan air sumur dalam, sistem pemompaan industri kimia, hingga kebutuhan sistem pembersihan bertekanan tinggi.

Keunggulan:

  • Memiliki tekanan yang sangat tinggi
  • Cocok untuk cairan yang bertekstur kental

Kekurangan:

  • Kerap menimbulkan suara bising dan getaran
  • Membutuhkan perawatan yang rutin dan intens

3. Pompa Submersible

Pompa Submersible atau pompa celup memang dirancang khusus untuk pengoperasian didalam air maupun cairan lainnya.

Pompa Submersible

Jadi, jenis pompa ini akan dipasang di dalam sumur, kolam, atau tangki. Cara kerja Pompa Submersible mampu memindahkan cairan dari kedalaman menuju ke permukaan.

Sehingga Pompa Submersible ideal digunakan untuk kebutuhan air dari sumur dalam, pengalihan air dari kolam dan tangki, serta sistem drainase untuk penanganan banjir.

Keunggulan:

  • Dapat memindahkan cairan dari kedalaman dengan efektif
  • Memiliki desain yang kompak sehingga bisa beroperasi di area sempit
  • Cocok digunakan untuk kebutuhan cairan kotor yang mengandung partikel padat

Kekurangan:

  • Proses pemasangan yang terbilang rumit
  • Tingkat kedalaman yang terbatas

Baca juga: Inilah Jenis Deck Kayu Terbaik Untuk Kolam Renang

4. Pompa Peristaltik

Pompa Peristaltik biasa disebut dengan istilah pompa selang, dimana ia mengusung mekanisme peristaltik melalui selang fleksibel yang diperas oleh rol atau sepatu untuk memindahkan cairan.

Pompa Peristaltik

Sehingga sistem tersebut menyerupai gerakan peristaltik seperti pada sistem pencernaan manusia.

Dalam peng-aplikasiannya, jenis Pompa Peristaltik biasa digunakan untuk kebutuhan kimia di laboratorium, pengolahan makanan dan minuman, serta sistem pemompaan yang membutuhkan presisi tinggi.

Keunggulan:

  • Memiliki presisi tinggi dengan aliran yang konsisten
  • Cocok untuk kebutuhan cairan yang bersifat sensitif

Kekurangan:

  • Kapasitasnya yang terbatas
  • Bagian selang harus diganti secara berkala

5. Pompa Jet

Jenis pompa air berikutnya yang akan dibahas, yakni berupa Pompa Jet. Ya, jenis pompa air ini memiliki prinsip jet atau nozzle untuk menghasilkan vacuum dan menarik air dari kedalaman.

Pompa Jet

Pompa Jet terdiri dari dua bagian utama, yaitu nozzle dan diffuser. Mengenai cara kerjanya, air akan ditekan melalui nozzle agar menghasilkan aliran berkecepatan tinggi sehingga membentuk vacuum untuk menghisap air kedalam pompa.

Dengan cara kerja yang seperti itu, tentunya Pompa Jet sangat cocok untuk kebutuhan sumur dangkal, sistem pengairan dengan tekanan tinggi, hingga penyedotan dari kedalaman moderat.

Keunggulan:

  • Mempunyai tekanan yang lebih tinggi
  • Tampilan desain yang cenderung sederhana, sehingga tidak membutuhkan bagian bergerak yang kompleks

Kekurangan:

  • Energi yang kurang efisien
  • Keterbatasan dalam aliran besar

Baca juga: Mengenal Jenis-jenis Kamera CCTV

Tips Merawat Pompa Air Agar Awet

Tips Merawat Pompa Air Agar Awet

1. Lakukan Pengecekan dan Pembersihan

Pengecekan rutin menjadi salah satu cara yang paling tepat dalam memastikan kondisi pompa air dengan efisien.

Kamu bisa melakukan pengecekan bulanan terhadap pompa air untuk mengetahui gejala-gejala kerusakan maupun keausan.

Pastikan bagian sambungan pipanya tidak mengalami kebocoran. Setelah itu, bersihkan bagian filter yang tersumbat untuk meningkatkan kembali performa aliran air.

Jika kamu menggunakan jenis pompa sentrifugal, coba cek bagian impeller secara berkala untuk mengetahui kondisinya secara menyeluruh.

2. Mengganti Pelumas Secara Berkala

Perlu diketahui, sebagian besar jenis pompa air kerap menggunakan pelumas dengan tujuan untuk mengurangi gesekan sekaligus memastikan performa yang lancar.

Pada jenis pompa yang membutuhkan pelumasan, segera cek level pelumas dan kualitasnya secara rutin.

Hal itu bukan tanpa alasan, karena kondisi pelumas yang sudah kotor dan berkurang bisa menyebabkan komponen bergerak menjadi lebih cepat aus sehingga akan mengurangi kinerja pompa.

Pastikan level pelumas tersebut berada pada tingkat standarisasi yang disarankan oleh produsen produknya.

Selain itu, kamu juga harus membaca panduan yang tertera pada produknya saat hendak melakukan pergantian pelumas.

3. Memastikan Performa Tekanan

Kabarnya, mengoperasikan pompa pada tekanan yang tidak tepat dengan spesifikasinya bisa memperpendek usia pompa sekaligus mengurangi efisiensi.

Oleh karena itu, penting bagi kamu untuk mengecek tekanan operasional pompa dan pastikan ia tidak mengalami perubahan secara signifikan.

Sebab tekanan yang terlalu tinggi maupun terlalu rendah merupakan indikasi bahwa pompa airnya mengalami masalah sistem.

Untuk mengetahui tekanan pompa, kamu bisa menggunakan alat ukur khusus. Selain itu, periksa juga bagian katup serta regulatornya dan pastikan dalam kondisi yang baik.

4. Cek Kondisi Sistem Listrik

Umumnya pompa air membutuhkan sumber daya listrik yang stabil agar bisa beroperasi dengan normal.

Namun, adanya masalah pada sistem kelistrikan bisa membuat fungsi pompa berhenti atau bahkan mengalami kerusakan berat.

Sedari itu, pastikan semua sambungan listriknya aman dan tidak ada kabel yang longgar maupun rusak.

Pastikan juga tegangan listriknya telah sesuai dengan spesifikasi yang diperlukan oleh pompa. Jika tegangannya terlalu tinggi atau rendah, tentu saja bisa mempengaruhi performa pompa.

Biar lebih maksimal, pasang alat pelindung seperti pemutus sirkuit atau penstabil tegangan guna melindungi pompa akibat adanya lonjakan listrik maupun fluktuasi tegangan secara berlebihan.

Demikianlah ulasan singkat mengenai jenis-jenis pompa air beserta tips merawatnya, semoga saja artikel ini bermanfaat.