Tentukan Jenis Bahan Rangka Atap Untuk Rumahmu
Jenis bahan rangka
atap – Rangka atap menjadi salah satu komponen yang memiliki peranan
penting dalam sebuah konstruksi bangunan.
Dilihat dari fungsinya, rangka tersebut bertugas sebagai
penopang beban atap sehingga dapat memberikan bentuk maupun kekuatan terhadap
struktur bangunan secara keseluruhan.
Akan tetapi, hal ini tergantung lagi pada jenis bahan yang
digunakan sebagai rangkanya. Ya, sebab pada masing-masing bahan rangka memiliki
karakteristik yang berbeda-beda.
Oleh karenanya, penting bagi kamu untuk mengetahui
karakteristik pada masing-masing bahan rangka atap.
Nah, untuk mengetahui lebih jelasnya lagi mengenai jenis-jenis
bahan rangka atap, yuk simak langsung ulasannya di bawah ini.
5 Bahan Rangka Atap yang Umum Digunakan
1. Rangka Kayu
Ini dia salah satu jenis bahan rangka atap yang memang sudah
sejak dari dulu selalu diandalkan untuk kebutuhan konstruksi bangunan.
Hal itu bukan tanpa alasan, karena ketersediaan bahan kayu
sangatlah melimpah. Selain itu, material kayu juga mudah diolah dan bobotnya
cenderung ringan.
Bahkan yang lebih menariknya lagi, material kayu juga
mempunyai sifat fleksibel yang membuatnya mudah disesuaikan dengan beragam
bentuk atau desain atap.
Namun, rangka atap kayu membutuhkan perawatan khusus agar
terhindar dari berbagai permasalahan. Mulai dari serangan hama, perubahan cuaca
ekstrim, pemuaian, penyusutan, hingga mengalami
pembusukan.
Apabila tidak diberi perawatan khusus, tentu saja rangka
atap kayu akan berumur pendek akibat berbagai permasalahan tadi.
Baca juga: Harga Bata Hebel di Bandung dan Sekitarnya
2. Rangka Beton Bertulang
Sesuai namanya, bahan rangka yang satu ini merupakan perpaduan antara beton dengan baja tulang.
Berkat kombinasi tersebut, pastinya
rangka Rangka Beton Bertulang memiliki tingkat ketahanan dan kekuatan yang
sangat mumpuni.
Sehingga tak heran jika rangka Rangka Beton Bertulang ideal
digunakan untuk kebutuhan bangunan dengan beban atap yang lebih berat.
Kendati demikian, terdapat satu kekurangan dari rangka Rangka
Beton Bertulang yang harus diketahui. Ya, kekurangan beton Rangka Beton
Bertulang terdapat pada bobotnya yang cukup berat, sehingga membutuhkan pondasi
yang kokoh dan struktur penopang yang solid.
3. Rangka Baja
Untuk menghadirkan kesan modern pada hunian, maka penggunaan
rangka atap yang berbahan baja merupakan pilihan paling tepat.
Keunggulan rangka baja meliputi berbagai hal, seperti tahan
terhadap korosi, perawatan yang mudah, serta usia pakai yang panjang.
Bukan hanya itu saja, bahkan rangka baja juga memiliki bobot
yang lebih ringan sehingga dapat memungkinkan untuk membuat struktur atap yang
ramping lho.
Mengingat keunggulannya yang seperti demikian, maka tak
heran jika harga baja relatif mahal.
Artikel Terkait: Informasi Harga Baja Ringan di Bandung 2024
4. Rangka Bambu
Selain kayu, bambu juga merupakan salah satu material alami
yang kerap diandalkan untuk kebutuhan rangka atap rumah.
Akan tetapi, penggunaan rangka bambu tidak cocok untuk
konstruksi atap yang bobotnya terlalu berat. Pasalnya, rangka bambu memiliki
bobot yang lebih ringan.
Itu sebabnya, mengapa rangka bambu hanya cocok diaplikasikan
pada konstruksi atap yang bobotnya ringan seperti atap ijuk.
Selain itu, rangka bambu juga terbilang cukup rentan
terhadap serangan hama dan kelembaban sehingga membutuhkan perawatan khusus.
Meski demikian, penggunaan rangka bambu dapat menghadirkan
kesan alami dan natural khas pedesaan.
5. Rangka Aluminium
Jenis bahan rangka atap berikutnya yang menarik untuk dibahas, yakni berupa rangka aluminium.
Karakterisik rangka aluminium meliputi
bobot yang lebih ringan, namun tingkat kekuatannya sangat bagus.
Dengan bobotnya yang lebih ringan dan kokoh, tentu saja
penggunaan rangka aluminium bisa dijadikan alternatif sebagai pengganti rangka
baja.
Tak hanya itu, bahkan rangka aluminium juga sudah terbukti
tahan terhadap korosi, serangan hama, dan mudah diproses.
Akan tetapi, harga rangka aluminium lebih mahal jika
dibandingkan dengan jenis bahan rangka lainnya.
Artikel serupa: Yuk, Intip Jenis-jenis Aluminium Pada Berbagai Peralatan
Panduan Memasang Rangka Atap
Perlu diketahui, proses pemasangan rangka atap sangat
berpengaruh terhadap struktur konstruksi atap secara keseluruhan.
Adapun mengenai berbagai tahapan dalam memasang rangka atap
dengan benar seperti berikut:
1. Persiapan Awal
Sebelum dimulainya proses pemasangan rangka atap, terdapt
berbagai persiapan awal yang harus kamu ketahui.
Pertama, pastikan kamu telah memperhitungkan desain serta
bobot atap dengan cermat. Selain itu, pastikan juga bahwa semua material dan
peralatan yang dibutuhkan sudah tersedia.
Material dan peralatan yang dimaksud seperti bahan rangka,
paku, sekrup, gergaji, alat pengukur, dan lain sebagainya.
Baca juga: Jenis-jenis Paku Bangunan yang Menarik Untuk Dibahas
2. Tentukan Ukuran dan Posisi Rangka Atap
Setelah semua persiapan awalnya oke, maka kamu harus
menentukan ukurn dan posisi rangka atap yang sesuai dengan desain bangunan.
Dalam hal ini, kamu bisa menggunakan alat pengukur untuk
mengukur agar hasilnya lebih akurat antara jarak tiang penyangga dengan dinding
bangunan.
Disisi lain, pastikan juga bahwa rangka atap ditempatkan
pada posisi yang tepat guna mendukung desain atap yang sesuai keinginan.
Tak hanya itu, perhitungkanlah tingkat kemiringan atap yang
sesuai dengan kondisi iklim maupun drainase.
3. Lakukan Pemotongan Material Rangka Atap
Tahap selanjutnya adalah memotong material rangka atap
sesuai dengan ukuran dimensi yang diperlukan.
Apabila rangka atapnya berbahan kayu, kamu bisa menggunakan
gergaji untuk memotong balok atau papan kayu agar hasilnya lebih presisi.
4. Mulai Pemasangan Tiang Penyangga
Seandainya konstruksi bangunan rumahmu memiliki struktur
penyangga seperti dinding dan tiang, maka wajib memasang tiang penyangga
sebagai penopang beban rangka atap.
Agar tiang tersebut kokoh, pastikan posisinya sejajar satu
sama lain untuk mendukung beban atap dengan baik.
5. Tahap Pemasangan Balok Utama
Setelah itu, lakukan pemasangan balok utama sebagai struktur
utama dalam rangka atap. Ya, pastikan baloknya terpasang dengan benar dan
sejajar.
Selain itu, cek juga tingkat kekokohannya guna memastikan
bahwa rangka mampu menopang beban atap dengan baik.
6. Pemasangan Rangka Sekunder
Rangka sekunder atau yang sering disebut dengan istilah
sekoci, biasanya berupa kayu dengan ukuran yang lebih kecil untuk ditempatkan
di antara balok utama secara horizontal.
7. Proses Penguatan dan Penyambungan
Setelah proses pemasangan rangka sekundernya selesai,
lakukan tahap penguatan dan penyambungan pada setiap bagian rangka atap.
Kamu bisa menggunakan sekrup atau paku untuk mengencangkan
setiap sambungannya.
8. Penyesuaian Terakhir
Apabila semua komponen rangka atap sudah terpasang, lakukan
tahap penyesuaian akhir untuk memastikan bahwa semua bagiannya berada pada
posisi yang tepat dan sejajar.
Oleh karena itu, penting bagi kamu untuk mengecek kembali
tingkat ketahanan maupun kekokohan rangka atap.
Dalam hal ini, pastikan bahwa tidak ada bagian yang
mengalami longgar atau tidak terpasang dengan benar.
Nah, seperti itulah tahapan dan proses pemasangan rangka
atap sampai selesai.
Jika kamu tidak memiliki keahlian dalam bidang tersebut,
sebaiknya pemasangan rangka atap dilakukan oleh tukangnya.