Harga Amplas Halus di Bandung Dari Berbagai Merk Ternama
Harga amplas di
bandung – Sebagaimana yang sudah diketahui, bahwa amplas kerap diandalkan
pada bidang manufaktur maupun mebel.
Pada pengaplikasiannya, amplas biasa difungsikan untuk
menghaluskan, mengkasarkan, hingga meratakan sebuah material tertentu.
Tak hanya itu, bahkan amplas juga bisa digunakan untuk
mengikis atau menghapus noda seperti cat yang menempel pada permukaan materialnya.
Lantas, berapakah harga amplas per lembarnya? Nah, untuk
mengetahui jawaban dari pertanyaan tersebut, mari kita simak saja langsung
ulasannya di bawah ini.
Harga Amplas di Bandung yang Terbarunya
1. Amplas Merk VELCRO – Jenis Amplas Halus (Per Meter)
- VELCRO Gold Grit 240: Rp 20.800
- VELCRO Gold Grit 400: Rp 27.900
- VELCRO Gold Grit 600: Rp 44.500
- VELCRO Gold Grit 1000: Rp 25.800
Baca juga: Fungsi dan Jenis Mesin Amplas
2. Amplas Merk Flying Wheel – Jenis Amplas Halus
- Flying Wheel No. 0: Rp 4.000 per lembar
- Flying Wheel No. 1: Rp 5.500 per lembar
- Flying Wheel No. 2 1/2: Rp 130.600 per box
- Flying Wheel No. 3: Rp 152.500 per box
- Flying Wheel No. 11/2: Rp 232.000 per box
3. Amplas Merk Sail Brand – Jenis Amplas Halus (Per Lembar)
- Sail Brand No. 400: Rp 13.000
- Sail Brand No. 600: Rp 13.000
- Sail Brand No. 800: Rp 13.000
Baca juga: Jenis Bahan Rangka Atap
4. Amplas Merk KINKA – Jenis Amplas Halus (Per Lembar)
- KINKA Grit 400: Rp 2.750
- KINKA Grit 600: Rp 3.000
- KINKA Grit 800: Rp 3.220
- KINKA Grit 1000: Rp 3.500
- KINKA Grit 1500: Rp 3.500
Untuk informasi pemesanan amplas di Bandung dan sekitarnya, segera hubungi nomor 0811 2075 500 (Hendi)
Perbedaan Amplas Kasar dan Amplas Halus
Amplas yang tersedia dipasaran terdiri dari dua tipe yang berbeda,
yakni amplas kasar dan amplas halus.
Meski memiliki fungsi yang sama, nyatanya terdapat beberapa
perbedaan yang cukup menonjol dari kedua tipe amplas tersebut.
Adapun mengenai beberapa perbedaan antara amplas kasar dan
amplas halus yang harus kamu ketahui seperti berikut:
1. Tekstur
Perbedaan yang sangat signifikan antara amplas kasar dengan amplas
halus, yakni terdapat pada teksturnya.
Sesuai dengan namanya, amplas kasar cenderung memiliki
tekstur yang lebih kasar dan butiran abrasif yang lebih besar dibanding amplas
halus.
Biasanya, butiran abrasif pada
amplas kasar memiliki ukuran berkisar 40 sampai 60 grit. Lain halnya dengan
jenis amplas halus, dimana butiran abrasifnya berkisar 120 sampai 180 grit atau
bahkan lebih halus lagi.
Dalam penggunaannya, amplas kasar
biasa digunakan untuk menghapus noda tebal secara cepat yang menempel pada
permukaan material, seperti kayu, logam, dan plastik.
Sementara itu, amplas halus
digunakan untuk menghasilkan sentuhan akhir yang lebih halus dan merata pada
permukaan yang sudah dipoles dengan amplas kasar.
Tak Cuma itu, amplas halus juga
sangat ideal digunakan untuk mempersiapkan proses finishing seperti pengecatan
maupun pemolesan.
Baca juga: Perbedaan Pernis dan Plitur Kayu yang Harus Diketahui
2. Tujuan Penggunaan
Perlu diketahui, bahwa penggunaan
amplas kasar dan amplas halus akan ditentukan oleh tujuan akhir dari pekerjaan
yang dilakukan.
Umumnya, amplas kasar diaplikasikan
untuk tahap awal proses penghalusan atau perbaikan pada material yang permukaanya
kasar.
Contohnya seperti mertakan kayu
kasar maupun menghilangkan karat pada material logam dengan menggunakan amplas
kasar, karena hasilnya terbukti lebih efisien.
Berbeda dengan amplas halus, dimana
ia difungsikan untuk mendapatkan hasil akhir yang lebih mulus dan halus.
Sebagai contoh, dalam rahap akhir
produksi mebel kayu amplas halus digunakan untuk menciptakan sentuhan akhir
yang halus sebelum dilakukan proses finishing, seperti pemberian lapisan
pelindung dan lapisan cat.
3. Efek yang Dihasilkan Pada Permukaan Material
Berbeda tekstur pada sebuah amplas,
tentu saja akan berbeda pula pengaruh efek yang dihasilkan pada permukaan
materialnya.
Biasanya amplas kasar akan
meninggalkan jejak yang lebih kasar dan menonjol pada permukaan material,
sedangkan amplas halus memberikan hasil akhir yang lebih mulus dan merata.
Itu sebabnya, mengapa penggunaan
amplas kasar selalu meninggalkan guratan-guratan kasar pada permukaan material
setelah diamplas.
Sehingga hal tersebut membutuhkan
pengaplikasian amplas halus, karena ia dapat memberikan hasil akhir yang lebih
halus dan merata.
Jadi, kamu jangan heran jika
pengaplikasian amplas kasar akan meninggalkan bekas berupa goresan kasar pada
permukaan material, sehingga membutuhkan peran amplas halus untuk menghilangkan
sekaligus meratakan permasalahan tersebut.
4. Waktu dan Tenaga
Perbedaan amplas kasar dan amplas
halus juga sangat berpengaruh terhadap waktu dan tenaga yang dibutuhkan dalam
menyelesaikan pekerjaan.
Dari segi efiensi, mungkin amplas
kasar lebih unggul dari amplas halus. Hal itu bukan tanpa alasan, karena amplas
kasar mampu menghapus noda yang menempel pada permukaan material dengan cepat.
Akan tetapi, penggunaan amplas kasar
bisa menimbulkan goresan-goresan kasar pada permukaan material setelah dipoles.
Sementara itu, penggunaan amplas
halus di tahap awal memang membutuhkan waktu dan tenaga yang lebih banyak dalam
menghapus permukaan material dengan tepat.
Meski cara kerjanya lebih lambat,
namun amplas halus dapat memberikan hasil akhir yang lebih halus dan merata
tanpa harus melakukan proses tambahan.
5. Jenis Material yang Bisa Dikerjakan
Tak semua jenis material bisa
dipoles oleh amplas kasar maupun amplas halus. Dengan kata lain, amplas kasar
dan amplas halus memiliki aplikasi berbeda yang tergantung pada jenis
materialnya.
Dalam penggunaan amplas kasar, ia
kerap digunakan untuk material yang bertekstur keras dan lebih kasar seperti
kayu.
Selain itu, amplas kasar juga sangat
ideal digunakan untuk menghapus noda maupun karat yang menempel pada material
logam.
Disisi lain, amplas halus cenderung
lebih cocok diaplikasikan utuk material bertekstur lembut atau material yang
sudah dipoles halus.
Seperti halnya material kayu yang
sudah diratakan maupun permukaan logam yang memerlukan sentuhan akhir halus.
Keunggulan dan Kekurangan Amplas Kasar:
Seperti yang sudah disebutkan pada
ulasan diatas tadi, bahwa amplas kasar mampu menghapus material dengan lebih
cepat dan efisien.
Namun, kekurangan dari amplas kasar
adalah hasil akhirnya yang sering meninggalkan jejak seperti guratan maupun
goresan kasar yang menonjol pada permukaan material.
Keunggulan dan Kekurangan Amplas Halus:
Dari segi efisensi, sebenarnya amplas halus memang kalah
telak dari amplas kasar. Kendati demikian, amplas halus dapat memberikan hasil
akhir yang lebih mulus dan merata sehingga tampilannya memiliki nilai estetika
tinggi.
Nah, seperti itulah berbagai perbedaan antara amplas kasar
dan amplas halus. Dengan memahami perbedaannya, tentu saja kamu bisa
menggunakan jenis amplas yang sesuai dengan kebutuhan proyek.
Jika disimpulkan, baik itu amplas kasar maupun amplas halus
sama-sama memiliki keunggulan dan kekurangannya tersendiri.
Jadi, hal tersebut tergantung lagi pada material dan jenis
pekerjaan yang dibutuhkan.