Berikut Jenis-jenis Material Plastik Pada Konstruksi Bangunan
Jenis plastik pada
bangunan – Dalam bidang konstruksi bangunan, penggunaan plastik telah
menjadi bagian integral dari berbagai material yang digunakan.
Hal ini tidak hanya membantu dalam menciptakan struktur yang
lebih kuat dan tahan lama, tetapi juga memberikan kelebihan dalam hal
fleksibilitas, ringan, dan biaya yang lebih rendah.
Berikut adalah lima jenis material plastik yang umum
digunakan dalam konstruksi bangunan:
5 Jenis Plasik Pada Bahan Bangunan
1. PVC (Polyvinyl Chloride)
PVC adalah salah satu plastik paling umum yang digunakan dalam konstruksi bangunan. Ini biasanya digunakan untuk jendela, pintu, panel dinding, pipa saluran air dan atap.
PVC sangat dihargai karena ketahanannya terhadap korosi dan
kelembaban, serta sifat tahan terhadap api yang membuatnya ideal untuk sistem
saluran air dan ventilasi.
Baca juga: Perbandingan Plafon PVC vs Plafon Lambersering
2. HDPE (Polytilena Tinggi)
HDPE adalah jenis plastik yang memiliki sifat yang sangat
kuat dan tahan terhadap benturan.
Material plastik ini sering digunakan dalam konstruksi
infrastruktur seperti pipa saluran air minum, sistem saluran air limbah, tangki
penyimpanan, dan bahan pelapisan lantai.
Keunggulan HDPE termasuk ketahanan terhadap bahan kimia,
kekuatan yang tinggi, serta daya tahan terhadap cuaca ekstrem.
3. PoliKarbonat
Polikarbonat adalah plastik transparan yang sangat kuat dan
ringan. Ini sering digunakan sebagai pengganti kaca pada atap, dinding, dan
jendela.
Kekuatan dan kemampuan lentur polikarbonat membuatnya cocok
untuk struktur bangunan yang memerlukan pencahayaan alami yang baik dan
perlindungan terhadap sinar UV.
Baca Juga: Yuk, Intip Jenis-jenis Aluminium Pada Berbagai Peralatan
4. LDPE
LDPE adalah jenis plastik yang fleksibel dan elastis. Ini
umumnya digunakan sebagai bahan isolasi, membran air, serta dalam konstruksi
jalan dan fondasi bangunan.
Kelebihan LDPE termasuk ketahanan terhadap kerusakan akibat
getaran dan perubahan suhu, yang membuatnya ideal untuk aplikasi di lingkungan
konstruksi yang berbeda.
5. Akrilik
Akrilik adalah plastik yang memiliki kejernihan yang tinggi
dan kekuatan yang baik. Digunakan dalam konstruksi sebagai bahan untuk panel
dinding, kubah, dan penutup jendela.
Sifat tahan terhadap cuaca dan sinar UV membuatnya populer
dalam aplikasi eksterior, sementara kemampuannya untuk diformat dengan mudah
memungkinkan desain yang inovatif.
Baca Selengkapnya: Ketahui Jenis-jenis Akrilik Beserta Fungsinya
Catatan:
Setiap jenis plastik memiliki keunggulan dan aplikasi
spesifik dalam konstruksi bangunan.
Namun, sambil mempertimbangkan manfaatnya, penting juga
untuk memperhatikan dampak lingkungan dari pemilihan material plastik ini.
Seiring dengan keunggulan teknisnya, perhatian terhadap daur
ulang, efisiensi penggunaan, dan kemungkinan penggantian dengan bahan ramah
lingkungan juga menjadi pertimbangan penting.
Dengan terus berkembangnya
teknologi material, plastik semakin menjadi bagian penting dalam inovasi
konstruksi.
Akan tetapi, penting untuk terus melakukan riset dan
pengembangan untuk menciptakan plastik yang lebih ramah lingkungan, kuat, dan
tahan lama untuk memenuhi kebutuhan konstruksi masa depan.
Berbagai Hal yang Dapat Merusak Material Plastik Bangunan
Meskipun memiliki sifat tahan terhadap sejumlah elemen, ada
beberapa faktor yang dapat merusak material plastik dalam konteks konstruksi
bangunan.
Nah, berikut dibawah ini ada beberapa faktor-faktor ini
penting dalam mempertahankan keandalan struktur bangunan.
1. Sinar UV & paparan Cuaca Ekstrem
Paparan langsung terhadap sinar ultraviolet (UV) dari
matahari dapat merusak material plastik. Plastik cenderung mengalami degradasi
struktural dan perubahan warna karena pengaruh sinar UV.
Terutama pada plastik yang terpapar secara ekstensif di luar
ruangan, seperti panel atap polikarbonat atau material jendela, paparan
berkepanjangan dapat mengurangi ketahanan dan kekuatannya.
2. Suhu Ekstrem
Fluktuasi suhu ekstrem juga dapat merusak material plastik.
Pada suhu tinggi, beberapa plastik dapat menjadi lunak atau bahkan meleleh,
mengubah bentuk atau strukturnya.
Di sisi lain, suhu rendah dapat membuat plastik menjadi
rapuh dan mudah retak. Perubahan suhu yang drastis dari panas ke dingin atau
sebaliknya dapat menyebabkan tegangan termal yang merusak material plastik.
3. Bahan Kimia yang Agresif
Paparan terhadap zat kimia agresif atau korosif juga dapat
merusak material plastik.
Misalnya, beberapa jenis plastik menjadi rentan terhadap
larutan asam atau bahan kimia tertentu yang dapat menyebabkan degradasi atau
perubahan struktural pada plastik tersebut.
Pada aplikasi seperti pipa saluran air atau tangki
penyimpanan kimia, perhatian khusus diperlukan untuk memilih plastik yang tahan
terhadap bahan kimia yang digunakan.
4. Mekanisme Abrasi & Gesekan Berulang
Abrai atau gesekan berulang terhadap permukaan plastik dapat
mengakibatkan keausan dan kerusakan struktural.
Pada aplikasi di mana plastik digunakan sebagai lapisan
pelindung atau permukaan yang sering tergesek, seperti panel dinding atau
lantai, penggunaan yang berlebihan atau gesekan yang berulang dapat mengurangi
kekuatan dan keindahan estetika plastik.
5. Kepadatan Oksigen & Panas Tinggi
Pemanasan berlebihan atau paparan terhadap udara yang padat
oksigen juga dapat menyebabkan kerusakan pada beberapa jenis plastik.
Pada kondisi seperti ini, beberapa plastik dapat mengalami
degradasi yang memengaruhi sifat fisiknya.
Penggunaan plastik dalam aplikasi di sekitar peralatan
pemanas atau lingkungan di mana suhu tinggi berlangsung terus menerus harus
dipertimbangkan dengan hati-hati.
Kesimpulan:
Ketika menggunakan material plastik dalam konstruksi bangunan, penting untuk mempertimbangkan faktor-faktor yang dapat merusaknya.
Perlindungan dari paparan sinar UV dengan penutup atau
lapisan pelindung, pemilihan plastik yang tahan terhadap suhu ekstrem atau
bahan kimia tertentu, serta perawatan yang tepat dapat membantu memperpanjang
umur dan keandalan material plastik dalam struktur bangunan.
Mengetahui bagaimana faktor-faktor ini dapat memengaruhi material plastik memungkinkan para
profesional konstruksi untuk mengambil langkah-langkah proaktif dalam merancang, memilih, dan merawat material tersebut.
Dengan demikian, penggunaan plastik dalam konstruksi dapat
dioptimalkan untuk memberikan manfaat maksimal dalam jangka panjang.