Mengenal Fungsi dan Jenis Kayu Kaso
Kayu kaso – Dari sekian banyaknya jenis material
bangunan yang tersedia di pasaran, kayu pun menjadi salah satu jenis material
yang paling banyak diandalkan. Hal itu bukan tanpa alasan, karena harga
material kayu menawarkan harga yang lebih murah ketimbang besi hollow.
Meski menawarkan
harga murah, namun material kayu ini tidak kalah kuatnya dengan material besi hollow lho. Seperti halnya kayu kaso yang kerap digunakan untuk pembuatan rangka atap.
Nah, untuk mengenal lebih jauh lagi seputar kayu kaso, mari kita simak saja
langsung ulasan di bawah ini.
Mengenal Kayu Kaso Beserta Fungsinya
Sebenarnya kayu kaso
merupakan material bangunan yang terbuat dari bahan kayu asli. Sebagaimana yang
sudah disebutkan pada ulasan diatas tadi, bahwa kayu kaso sering digunakan
untuk rangka dasar atap bangunan.
Bukan hanya itu
saja, kayu kaso juga kerap digunakan untuk penopang plafon hingga digunakan
untuk proses pengecoran. Meski saat ini sudah hadir kaso berbahan besi hollow, namun kayu kaso masih banyak diminati dalam dunia konstruksi
khususnya untuk bangunan rumah.
Menurut informasi
yang didapat kayu kaso dijual dengan dua ukuran berbeda, yakni 4 x 6 cm dan 5 x
7 cm dengan panjangnya yang mencapai sekitar 4 meter. Adapun mengenai harga kayu
kaso yang akan dibedakan dari segi ukuran serta jenis kayu yang digunakan.
Baca Juga : Produk Lantai Kayu Murah Dari Bahan Kayu Asli, Harga 200 Ribuan
Kelebihan dan Kekurangan kayu Kaso
Kelebihan kayu kaso
- Kayu kaso lebih mudah diaplikasikan pada semua jenis rangka bangunan, sehingga proses pengerjaannya pun menjadi mudah, singkat, serta tidak membutuhkan peralatan khusus. Adapun peralatan yang kerap digunakan untuk pemasangan kayu kaso seperti paku, gergaji, dan palu.
- Terdapat jenis kayu kaso yang tahan terhadap pelapukan maupun serangan rayap, sehingga sangat ideal dijadikan alternatif sebagai pengganti besi hollow.
- Kayu kaso mempunyai kemampuan untuk menahan beban yang sangat berat. Itu sebabnya, mengapa kayu kaso kerap diaplikasikan untuk pembuatan rangka dasar atap.
- Dibalik kekuatannya yang dapat menahan beban berat, namun bobot kayu kaso ini terbilang cukup ringan.
- Menyediakan beragam jenis dan ukuran sehingga bisa dipilih sesuai dengan kebutuhan.
Kekurangan kayu kaso
- Harga kayu kaso akan mengikuti kebutuhan pasar. Jika sedang tidak musim dan permintaan pasar cukup tinggi, maka harga kayu kaso ini akan menjadi lebih mahal.
- Tampilan kayu kaso yang terkesan ketinggalan zaman, sehingga kurang ideal digunakan pada hunian minimalis modern.
- Material kayu kaso lebih banyak digunakan untuk konstruksi bangunan ketimbang besi hollow. Itu artinya, penggunaan kayu kaso dinilai kurang ramah lingkungan karena bisa mengancam populasi pohon.
Jenis-jenis Kayu Terbaik Untuk Kaso
Pada dasarnya,
tidak semua jenis kayu yang ada di Indonesia ini cocok dijadikan untuk material
kaso. Pasalnya, jenis kayu yang digunakan untuk kaso harus memiliki tingkat
kekerasan dan tingkat kekuatan yang mumpuni.
Lalu, jenis kayu
mana sajakah yang cocok untuk dijadikan kaso..??? Adapun jenis-jenis kayu
terbaik yang kerap digunakan untuk kaso seperti berikut:
1. Kayu Kamper
Salah satu
keunggulan dari kayu kamper yang tidak dimiliki oleh jenis kayu lain, yakni
memiliki visual yang indah dengan pola seratnya yang menarik. Itu sebabnya,
mengapa kayu Kamper tidak membutuhkan finishing yang lama untuk tetap indah dan
estetik.
Tak hanya unggul
dari segi tampilannya saja, bahkan kayu Kamper juga tingkat keawetannya yang
sangat tinggi. Kayu Kamper mampu tahan terhadap serangan rayap terutama jika
diberi perawatan yang baik. Bahkan yang lebih hebatnya lagi. Kayu Kamper sudah
terbukti tahan banting dan termasuk kayu kelas I dan II sehingga tergolong kayu
berkualitas.
Daya tahan kayu
ini sangat baik dan kualitasnya hampir sama dengan kayu Jati. Aroma Kamper yang
sangat khas membuat rayap tidak berani mendekat bahkan jenis hama lainnya,
sehingga membuatnya ideal digunakan untuk kaso.
Baca Juga : Kayu Keruing Vs Kayu Kamper
2. Kayu Meranti
Seperti yang
sudah kita ketahui bahwa kayu meranti terkenal dengan tingkat keawetannya yang
begitu mumpuni. Terutama untuk jenis kayu meranti merah, yang mana daya
tahannya itu jauh lebih baik ketimbang meranti putih maupun meranti kuning.
Dalam industri
perkayuan, kekuatan kayu akan dikategorikan menjadi lima tingkatan. Ya, semakin
kecil tingkatan kelasnya, maka kekuatan kayu tersebut akan semakin bagus.
Tingkat kekuatan jenis kayu meranti merah termasuk kedalam golongan kelas II –
IV, sehingga daya tahannya mampu mencapai 11 tahun.
Dinilai dari
tingkat keawetannya, kayu meranti merah termasuk ke dalam kelas III – IV yang
dapat bertahan hingga 10 tahun. Adapun proses pengawetan kayu meranti
yang biasanya menggunakan campuran minyak diesel dan kreosot.
3. Kayu Jati
Siapa sih diantara kita yang tidak kenal dengan kayu jati? Tentu
saja kita semua sudah sangat mengenal betul dengan jenis kayu yang satu ini. Ya
jelas demikian, sebab kayu jati memiliki kualitas yang diatas rata-rata jenis
kayu lainnya.
Untuk bagian terasnya, kayu jati ini tampil dengan warna
emas gelap sedangkan bagian gubalnya mengusung warna krem atau bahkan putih
kecoklatan. Pada tingkat keawetannya, kayu jati termasuk kedalam kategori kelas
I. Menariknya lagi, kayu jati mempunyai kandungan minyak pelumas yang berperan
sebagai pelindung dari serangan rayap lho.
Mengingat akan hal itu, maka tak heran juga jika kayu jati
tidak mudah ditembus oleh rayap, tidak mudah mengalami pelapukan, hingga tahan
terhadap perubahan cuaca. Akan tetapi, tidak semua tipe kayu jati menawarkan
kualitas yang sama.
Pasalnya, kayu jati akan dibedakan lagi kedalam beberapa
kelas berbeda, yakni grade A, grade B, dan grade C. Sesuai dengan urutan
kelasnya, dimana jati grade A memiliki kualitas yang lebih bagus ketimbang
grade B dan grade C. Itu sebabnya, mengapa kayu jati grade A dibanderol dengan
harga yang lumayan mahal.
4. Kayu Bengkirai
Kayu bengkirai mempunyai ciri khas dari segi tampilannya,
yakni mengusung warna kuning kecoklatan. Itu sebabnya, mengapa kayu bengkirai
sering disebut dengan istilah yellow balau. Kayu bengkirai juga mempunyai
tekstur padat, yang mana ia dapat kering dalam waktu mulai dari 12 hari sampai
1 bulan pada suhu normal untuk kemudian diolah lagi menjadi berbagai kebutuhan
properti dan konstruksi.
Baca Juga : Decking Bengkirai, Jenis Decking yang Paling Banyak Diminati
Bukan hanya itu, bahkan kayu bengkirai juga mempunyai tekstur
yang agak kasar dengan bobotnya yang lebih berat ketimbang kayu jati
maupun kayu lainnya sehingga membuatnya sering digunakan untuk pondasi rangka
atap.
Berdasarkan pernyataan dari Departemen Kehutanan RI, yang
menyebutkan bahwa bengkirai merupakan jenis kayu dengan tingkat kekuatan kelas
l dan ll yang kualitasnya hampir setara dengan kekuatan kayu jati.
Nah, itulah beberapa jeni kaso kayu terbaik yang tersedia
dipasarn, sehingga kamu tidak akan salah lagi dalam memilihnya.