Cara Bercocok Tanam Hidroponik yang Mudah Untuk Pemula
Ingin bercocok tanam,
tapi tidak memiliki lahan yang luas? Tenang, karena saat ini sudah ada metode menanam hidroponik yang dapat
dilakukan dimana saja dan kapan saja. Hal itu terbukti, yang mana kegitatan
bercocok tanam hidroponik banyak dilakukan oleh masyarakat di perkotaan.
Pasalnya,
hidroponik merupakan metode penanaman yang bisa dilakukan tanpa menggunakan
media tumbuh dari tanah. Secara harfiah, istilah hidroponik itu berarti
penanaman dalam air yang mengandung campuran hara.
Lantas, siapakah orang yang pertama kali menemukan
metode penanaman hidroponik...???
Penemu Metode Berocok Tanam Hidroponik
Pada dasarnya,
kebutuhan air pada metode penanaman hidroponik juga lebih sedikit ketimbang
kebutuhan air pada budidaya yang melalui media tanah. Menurut informasi yang
didapat, teknik penanaman secara hidroponik untuk pertama kalinya ditemukan
oleh Dr. WF. Gericke dari Universitas
California, Amerika Serikat.
Seiring dengan
berjalannya waktu, metode bercocok tanam tanpa menggunakan media tanah pun
semakin diminati oleh masyarakat luas untuk kebutuhan komersil maupun sebatas
hobi saja.
Kendati demikian,
hingga saat ini metode hidroponik memiliki beberapa sistem dengan tingkatan praktek
yang paling mudah sampai yang paling sulit. Melalui metode hidroponik, maka
hasil panennya akan jauh lebih cepat dan berkualitas.
Nah, untuk kamu
yang ingin tahu tentang cara menanam hidroponik bagi para
pemula, mending kita simak saja langsung ulasannya di bawah ini.
Artikel populer lainnya : Manfaat Tanaman Cincau Untuk Kesehatan Tubuh
Teknik Menanam Hidroponik Untuk Pemula
1. Hidroponik Sistem NFT
Hidroponik Sistem
NFT (Nutrient Film Technique) ini biasanya sering digunakan oleh para pelaku
industri dan rumahan. Menurut kabar yang beredar, pengembangan Hidroponik
Sistem NFT ini telah berlangsung sejak tahun 1960an oleh Dr. A.J Cooper di
sebuah penelitian di Inggris.
Teknik bercocok
tanam hidroponik yang satu ini mengandalkan pipa dan air sebagai media penopang
dengan pengaturan sirkulasi oksigen, dan juga pemberian nutrisi yang
optimal. Lalu, bagaimana cara pengerjaannya?
Adapun mengenai cara
pengerjaannya seperti berikut :
- Sediakan
beberapa Pipa atau talang, dan pompa
- Jika sudah demikian, buat lobang pada pipa tersebut yang mana panjang dengan jarak antar lubangnya harus sama
- Setelah itu, silahkan susun pipa atau talang tadi untuk dijadikan media menanam tanaman
- Lalu siapkan penampung pada ujung pipanya yang lebih rendah
- Pada proses berikutnya, pasang pompa untuk mengalirkan air bernutrisi sehingga alirannya lebih maksimal.
Teknik NFT
bertujuan agar tanaman bisa tumbuh pada bagian lapisan nutrisi yang tidak
dalam, serta dapat menjaga sirkulasi sehingga tanamannya mendapatkan nutrisi,
oksigen, dan air yang memadai.
2. Hidroponik Sistem Wick
Selain metode
NFC, Hidroponik Sistem Wick juga sangat disarankan untuk para pemula. Namun,
biasanya Hidroponik Sistem Wick ini
berlaku untuk jenis-jenis tanaman yang berukuran kecil saja, seperti kangkung,
sawi, dan sebagainya.
Hal itu bukan tanpa alasan, karena tanaman yang berukuran
lebih kecil tidak terlalu membutuhkan banyak air. Kendati demikian, metode
Hidroponik Sistem Wick mengharuskan kita untuk selalu mengganti larutan nutrisi
di bagian bawahnya.
Tak berbeda jauh
dengan tanaman pada umumnya, yang mana Hidroponik Sistem Wick juga harus
disiram secara rutin dan teratur.
Terdapat beberapa
peralatan yang harus disiapkan seperti botol air mineral, gunting atau cutter,
sumbu kompor atau kain flannel, paku, dan air.
- Pertama-tama, potong botol bekas tersebut menjadi dua bagian
- Lalu lubangi botolnya dengan menggunakan paku yang dipanaskan, lalu tusuk bagian tutupnya
- Gabungkan kedua bagian botol dengan membalikan bagian moncong (tutup botol) menghadap ke bawah
- Jika sudah demikian, pasang sumbu kompor atau kain flannel pada lubang di bagian tutup botol tadi
- Pastikan juga bahwa sumbunya bisa mengaliri air nutrisi terserap dengan sempurna
- Tahap berikutnya, tanam bibit tanaman di bagian atas botol dengan tanah secukupnya
- Kemudian isi bagian bawah botol dengan air nutrisi, dan pastikan jarak bibit yang ditanam lebih dekat dengan dasar botol plastic, agar ia mendapatkan nutrisi secara penuh.
Manfaat Menanam Tanaman Secara Hidroponik
1. Proses Petumbuhan yang Lebih Cepat
Inilah yang menjadi daya tarik dari bercocok tanam
hidroponik, yang tidak dimiliki oleh metode tanam konvensional. Perlu
diketahui, sistem hidroponik sudah terbukti mampu meningkatkan pertumbuhan
tanaman lebih cepat sekitar 30 – 50 %, dibanding dengan teknik pertanian
konvensional.
Itu sebabnya, mengapa kegiatan bercocok tanam hidroponik
mulai banyak diminati oleh masyarakat luas. Hal tersebut juga dipengaruhi oleh
ketersediaan nutrisi dalam wujud larutan, sehingga membuatnya lebih mudah
dimanfaatkan oleh tumbuhan.
Bukan hanya itu,
bahkan sistem hidroponik pun bisa menyediakan kebutuhan nutrisi tanaman secara
terus menerus. Dengan begitu, maka tanaman dapat tumbuh 30 – 50 % lebih cepat
dari biasanya.
2. Hasil Panen yang Lebih Optimal
Selain proses
pertumbuhan yang lebih cepat, ternyata hasil panen melalui penanaman hidroponik
juga sudah terbukti lebih optimal lho.
Pasalnya, hal tersebut dikarenakan nutrisi yang dibutuhkan
oleh tanaman langsung tersedia di media tanamnya. Tentu saja hal ini akan memberikan keuntungan
tersendiri, dari pada kamu menggunakan metode tanam biasa.
Baca juga : Berkenalan Dengan Tanaman Begonia
3. Dapat Menghemat Air
Sejatinya budidaya tanaman hidroponik cenderung memiliki
sistem yang tertutup dan rapih. Itu sebabnya, mengapa air digunakan sebagai
media tanamnya karena tidak akan mudah menguap oleh cahaya matahari
(evaporasi).
Berbeda dengan pertanian konvensional, dimana air yang
diberikan ke tanaman akan lebih banyak menguap dibandingkan dengan air yang
dimanfaatkan oleh akar tanaman.
4. Tidak Membutuhkan Media Tanah
Seperti yang
sudah disebutkan pada ulasan diatas tadi, bahwa metode penanaman hidroponik
tidak membutuhkan media tanah. Dengan demikian, maka tak heran jika bercocok
tanam hidroponik bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja.
5. Minim Serangan Hama dan Penyakit
Dalam budidaya
tanaman hidroponik, lingkungan tumbuh tentunya akan menjadi bersih dan terjaga.
Sehingga, hal tersebut dapat berpengaruh dalam menekan tingkat pertumbuhan dan
serangan hama penyakit pada tanaman.
Dengan minimnya
potensi serangan hama dan penyakit tanaman, tentu saja tanaman yang dihasilkan
akan lebih berkualitas saat panen tiba.
6. Dapat Menekan Penggunaan Pestisida
Ketika lingkungan bersih bisa menekan pertumbuhan dan serangan hama
penyakit, maka akan berdampak pada minimnya penggunaan pestisida. Tentu saja
hal tersebut bisa menghasilkan sebuah produk sayuran yang jauh lebih sehat dan
higienis, karena terbebas dari pestisida.
Baca juga : Khasiat Luar Biasa Dari Daun Bidara yang Jarang Diketahui
7. Tidak Ada Nutrisi yang Terbuang
Seperti yang
sudah disebutkan pada ulasan diatas tadi, bahwa sistem hidroponik merupakan
sistem yang tertutup dan rapi. Tentu saja hal itu tidak akan ada larutan
nutrisi yang terbuang secara percuma. Ya, air dalam sistem hidroponik bisa
terus dimanfaatkan.
Apabila
keadaannya sudah terlalu jenuh, maka dapat dilakukan penyaringan ulang sehingga
bisa lebih menghemat air.
Nah, itulah
beberapa manfaat yang akan kamu dapatkan dari bercocok tanaman secara
hidroponik.