MengenaI Istilah LDF, MDF, HDF Pada Produk Kayu Olahan
Dalam industri
furniture dan interior, kayu olahan menjadi salah satu bahan baku yang dipilih
dari jenis kayu solid dan kemudian diolah secara fabrikasi sehingga menjadi berbagai
jenis material yang bisa digunakan untuk produk furniture.
Hasil kayu olahan itu sendiri bisa berbagai macam bentuk, mulai dari serbuk kayu, serat kayu (particel board), hingga lembaran-lembaran atau lapisan kayu seperti plywood (triplek).
Biasanya proses pengolahan kayu ini dakan melalui proses kimiawi
seperti LDF, MDF, dan HDF.
Apa yang Dimaksud Dengan LDF, MDF, dan HDF?
Pengertian LDF
Istilah LDF merupakan singkatan dari Low Density Fiberboard dengan tingkat kerapatan yang paling rendah.
Menurut informasi
yang didapat, fiber board dengan kualitas LDF ini memiliki tingkat kerapatan
kurang dari 0,4 g / cm3.
Pengertian MDF
Sedangkan istilah
MDF singkatan dari Medium Density Fiberboard
yang tingkat keratapannya diatas LDF, karena kualitas MDF memiliki tingkat
kerapatan sekitar 0,4 - 0,8 g / m3.
Keunggulan Papan MDF
- Papan kayu MDF mempunyai berbagai keunggulan yang tidak dimiliki oleh jenis LDF, yang salah satunya dari sisi tekstur permukaan yang lebih halus, sehingga dapat mempercantik tampilan produk furniture.
- Saat diberi cat tambahan, hasilnya pun akan jauh lebih indah karena tidak ada permukaan yang berlobang atau berpori-pori besar. Menariknya lagi, papan MDF juga memiliki bobot yang ringan sehingga membuatnya cocok dijadikan lantai kayu, meja kantor, dan rak.
- Walaupun bobotnya lebih ringan, namun tingkat kekuatan pada papan kayu MDF cukup memuaskan. Hal itu terbukti, dimana papan MDF kerap dijadikan lemari maupun furniture yang berukuran besar.
Kekurangan Papan MDF
- Dibalik beberapa keunggulannya, ternyata papan MDF juga memiliki kekurangan yakni mudah menyerap air. Secara otomatis hal tersebut akan memicu masalah, karena funiture bisa menjadi lembap dan mudah lapuk.
- Dengan demikian, maka tak heran jika furniture yang berbahan MDF harus ditempatkan di area-area yang jauh dari jangkauan air. Tak hanya mudah menyerap air, papan MDF juga tidak terlalu kuat untuk mengikat paku maupun skrup pada bagian yang tebalnya.
- Bukan hanya itu, lem putih juga tidak dapat dipakai untuk
merekatkan pada bagian permukaan yang mengkilap. Pada proses perakitan, maka harus dilakukan oleh
orang yang benar-benar ahli dibidangnya.
Pengertian HDF
HDF atau High Density
Fiberboard memiliki kualitas yang lebih bagus dibanding MDF, dan LDF. Untuk
tingkat kerapatannya, HDF memiliki tingkat kerapatan mencapai lebih dari 0,8 g
/ cm3.
Keunggulan HDF
- Tidak mudah pecah dan retak
- Tahan terhadap pelengkungan
- Tidak menyusut
- Tidak memiliki pori-pori
- tekstur yang lebih halus dan mulus
- Proses pengerjaan yang simple dan mudah
Kekurangan HDF
- Tidak sekuat kayu solid
- Tidak tahan terhadap air dan kelembapan
- Cukup rentan terhadap kerusakan akibat benturan
Nah, setelah mengetahui istilah-istilah tersebut, mari kita lanjutkan ke pembahasan berikutnya mengenai jenis-jenis produk kayu olahan
Jenis-jenis Produk Kayu Olahan
1. Fiberboard
Sampai sekarang ini bahan baku untuk menghasilkan fiber
board diseluruh dunia menggunakan bahan kayu, yakni berupa kayu pinus, kayu
karet, dan kayu poplar.
Dari pertumbuhan industri tersebut, apabila bahan bakunya berupa kayu yang tidak tersedia sejalur berkesinambungan (luas hutan sebagai penghasil kayu pasti tidak bertambah.
Sehingga lama kelamaan industri tadi bisa
mengalami kerugian besar.
Artikel Populer Lainnya : Parket Lantai Kayu Outdoor
Sehingga tak heran, dibuatlah material kayu olahan pengganti
kayu solid seperti fiberboard untuk menekan biaya produksi.
Fiberboard merupakan salah satu jenis produk komposit yang
materialnya terbuat dari partikel-partikel kayu, kemudian diikat dengan
menggunakan perekat sintesis maupun bahan perekat lainnya.
Fiber board mengusung sifat yang flekibel yang menjadikannya
mudah dibentuk. Meski teksturnya lentur, namun fiber board memiliki ukuran dan
kekuatan yang cukup mumpuni.
Mengingat komposisinya menggunakan bahan kimia resin, fiber board memiliki bobot yang lebih berat dari plywood dan particle board.
Tak Cuma itu, paroduk finishing
untuk fiber board juga terbagi kedalam beberapa jenis berbeda seperti :
- Cat kayu
- veneer
- PV (Polyvynil Carbonate)
- HPL
Tak hanya itu, fiber board juga tampil dengan warna dan motif yang dibuat seragam.
Sebuah furniture
yang menggunakan bahan fiber board biasanya dipakai untuk kebutuhan furniture
praktis yang diproduksi secara massal.
Dilengkapi sistem
knock down yang digunakan pada hampir semua industri furniture dengan
penggunaan dowel (batang kayu / plastik kecil), sampai connecting bolt yang
membuat produknya bisa dibongkar pasang dengan mudah.
Untuk tingkat
ketebalannya antar lembarnya, material fiber board ini mempunyai tekstur yang
lebih merata jika dibandingkan dengan plywood.
Pastinya hal tersebut akan sangat berpengaruh ketika proses laminasi (laminated) atau pelapisan lainnya.
Dengan teksturnya yang lebih halus,
rata, dan mulus, maka pelapisannya akan menjadi lebih mudah lagi.
Sedangkan pada tingkat kerapatan rendahnya, maka fiberboard
akan dibedakan lagi menjadi tiga bagian yakni LDF (Low Density Fiberboard), MDF
(Medium Density Fiberboard), dan HDF (High Density Fiberboard).
2. Plywood
Masyarakat kita biasa menyebut plywood dengan nama kayu
lapis, karena material yang satu ini memang berupa lembaran irisan kayu
berukuran tipis (veneer) yang ditumpuk berlapis-lapis hingga mencapai ketebalan
tertentu.
Lembaran kayu tipis ini kemudian akan digabungkan menggunakan lem khusus dan mesin, sehingga terbentuklah lembaran-lembaran papan.
Kekuatan inti pada plywood itu ada di seratnya yang menyilang atau tegak
lurus.
Ketika lembar pertama seratnya horizontal, maka lembar di
atasnya mengusung serat vertikal, kemudian di atasnya lagi memiliki serat
horizontal, dan seterusnya.
Baca Juga : Tips Mendapatkan Latai Kayu Murah dan Berkualitas
Setiap lapisan kayu akan dipasang berselang-seling, sehingga
akan memberikan kekuatan dan kekakuan terhadap susunan lembar-lembar kayu
tersebut, agar bisa menahan beban dan menghambat keretakan.
Biasanya plywood memiliki bobot yang lebih berat dari blockboard, dengan tekstur kaku sehingga tidak bisa dilengkungkan.
Dinilai dari harganya,
harga plywood memang agak mahal jika dibandingkan dengan produk kayu olahan
lainnya.
Ukuran lembaran plywood biasanya sekitar 2440 mm x 1120 mm
dengan ketebalan yang berkisar 4 mm, 6 mm, 9 mm, dan 12 mm. Salah satu
kekurangan dari plywood, yakni tidak tahan terhadap air.
Apabila plywood terkena air secara terus-menerus, maka akan
membuatnya lepas karena daya rekatnya yang hanya menggunakan lem saja.
3. Particle Board
Particle board (PB) sejenis material berbentuk papan kayu yang terbuat dari kayu lunak.
Papan kayu ini nantinya akan dihancurkan menjadi
serbuk kasar, kemudian dipadatkan dengan menggunakan mesin hingga mejadi papan.
Dalam industry kayu olahan, kualitas PB yang tersedia
dipasaran sangat bervariasi yang dinilai dari tingkat kepadatannya.
Tingkat
kepadatannya akan dihitung dengan menggunakan satuan E (Emision). Kualitas
particle board akan diangap baik, jika hasil penghitungannya adalah E-0.
Demikianlah ulasan singkat mengenai pengertian LDF, MDF, dan HDF pada kayu olahan, sehingga bisa kita jadikan sebagai bahan penambah wawasan.