Memang tidak bisa dipungkiri lagi, bahwa Indonesia merupakan salah satu negara sebagai penghasil kayu terbaik di dunia.
Sehingga tak heran jika Indonesia kerap menghasilkan jenis-jenis kayu dengan kualitas terbaik, seperti kayu jati, kayu merbau, kayu bengkirai, kayu sonokeling, dan lain sebagainya.
Nah, secara kebetulan juga pada kesempatan kali ini akan membahas tentang perbandingan kayu merbau dan kayu bengkirai.
Tanpa banyak panjang lebar lagi, mari kisa simak saja langsung ulasannya di bawah ini.
Sekilas Tentang Pohon Merbau
Kayu merbau kerap dijuluki dengan nama "kayu besi", dikarenakan teksturnya yang begitu keras. Pada umumnya, pohon merbau tumbuh subur di kawasan Indonesia.
Timur seperti Nusa Tenggara Timur, Papua dan Maluku. Kendati demikian, pohon merbau juga bisa kita temui di daerah lainnya seperti Kalimantan, Sumatera, dan Pulau Jawa.
Menurut informasi yang dapat, mulanya pohon merbau hanya ditemui di negara Madagaskar dan Tanzania.
Kemudian penyebarannya merambah ke berbagai negara seperti Indonesia, Myanmar, India Selatan, Malayia, Australia, dan Polinesia.
Pohon merbau bisa tumbuh dengan ukuran sedang hingga besar yang mencapai 50 meter, sedangkan ukuran panjang batangnya kurang lebih dari 20 meter dengan gemang 160 cm - 250 cm.
Disamping itu, ia juga memiliki akar papan berbanir yang cukup tinggi dan tebal.
Bagian pepagan merbau tampil dengan warna abu-abu terang dan cokelat pucat, bertekstur halus, berbintik-bintik kecil lentisel, serta kulitnya yang tampak mengelupas.
Bukan hanya itu, pohon merbau juga mempunyai 2 pasang anak daun, namun bagian ujungnya hanya memiliki 1 anak daun saja.
Daunnya berbentuk bundar telur miring tak simetris, dengan ukuran sekitar 2 cm hingga 16.5 cm x 1.8 cm - 11 cm.
Baca Juga: Perbandingan Kayu Kruing VS Kayu Kamper
Karakteristik Kayu Merbau
Seperti yang sudah disebutkan pada ulasan diatas tadi, bahwa kayu merbau memiliki tekstur keras sehingga sering dijuluki dengan nama kayu besi.
Pada skala tingkat keawetan kayunya, ia termasuk kedalam kayu kelas nomor 1 dan 2.
Mengingat akan hal itu, maka tak heran juga jika kayu merbau cocok digunakan untuk berbagai kebutuhan furniture maupun mebel, seperti lantai, lemari, meja, dan lain sebagainya.
Bahkan yang lebih hebatnya lagi, kayu merbau ini sudah terbukti tahan terhadap serangan rayap dan perubahan cuaca lho.
Namun, proses pengolahan kayu merbau tergolong cukup sulit dikarenakan teksturnya yang sangat keras. Adapun mengenai karakteristik kayu merbau seperti berikut :
- Bagian teras kayu merbau tampil dengan warna coklat kelabu atau kuning coklat hingga coklat kemerahan, bahkan cenderung kehitaman.
- Sedangkan bagian gubalnya tampil dengan warna pucat kuning hingga kuning muda
- Tekstur kayu merbau sangat keras dan terasa agak kasar dan licin saat diraba
- Kayu merbau mempunyai tingkat keawetan yang tinggi karena tahan terhadap rayap dan pelapukan. Sehingga tak heran, jika kayu merbau termasuk kedalam kelas 1 dan kelas 2.
- Tingkat penyusutan dan daya retak pada kayu merbau juga tergolong rendah, yang membuatnya tahan terhadap perubahan cuaca
Penggunaan Kayu Merbau
Tak hanya digunakan untuk kebutuhan konstruksi, kayu merbau juga kerap digunakan untuk pembuatan lantai parket, pintu, kusen, papan panel, plafon, jendela, dan lain sebagainya.
Berbicara soal lantai parket kayu merbau ini benar-benar dapat menyuguhkan tampilan yang begitu mewah, elegan, dan natural.
Namun, lantai parket merbau dibedakan lagi kedalam dua jenis berbeda, yakni lantai parket khusus indoor dan lantai parket khusus area outdoor atau yang biasa disebut dengan istilah decking.
Sekilas Tentang Pohon Bengkirai
Pohon bengkirai pada umumnya tumbuh subur di kawasan hutan tropis seperti Kalimantan, dan beberapa kawasan lainnya yang ada di Malaysia serta Filipina.
Jenis pohon yang satu ini bisa tumbuh hingga 40 meter dengan ukuran diameternya yang mencapai 120 cm.
Bukan hanya itu, ia juga memiliki ciri khas yang tidak dimiliki oleh jenis kayu lainnya, yakni tampil dengan warna kuning kecoklatan.
Itu sebabnya, mengapa kayu bengkirai juga sering disebut dengan istilah "yellow balau".
Kayu bengkirai memiliki tekstur padat, yang umumnya bisa kering dalam waktu mulai dari 12 hari sampai 1 bulan ada suhu normal untuk kemudian diolah lagi menjadi berbagai kebutuhan properti.
Bahkan kayu bengkirai memiliki tekstur yang agak kasar dan bobotnya yang lebih berat dibanding
kayu jati.
Meski tingkat keretakkannya cukup tinggi, namun kayu bengkirai bisa diperbaiki lagi dengan mudah.
Ya, mengenai cara memperbaiki kayu bengkirai yang retak, kita hanya perlu memberinya dempul tembok atau dengan menggunakan wood filter.
Meski di beri dempul maupun wood filter, hal tersebut sama sekali tidak mengurangi daya tahan dan tingkat keindahan kayu bengkirai.
Karakteristik Kayu Bengkirai
Seperti yang dilansir dari situs Departemen Kehutanan, yang menyebutkan bahwa kayu berngkirai adalah jenis kayu dengan tingkat kekuatan kelas l dan ll sehingga hampir setara dengan kekuatan kayu jati.
Mengingat akan hal itu, maka tak heran juga jika kayu bengkirai sangat ideal digunakan untuk memenuhi berbagai kebutuhan eksterior seperti atap rumah, decking (lantai kayu outdoor), hingga
pagar rumah.Keunggulan Decking Bengkirai
Keunggulan pertama dari decking bengkirai yang harus kalian ketahui, yakni memiliki durabilitas tinggi. Hal itu bukan tanpa alasan, mengingat tingkat kekuatan kayu bengkirai termasuk kedalam kelas l dan ll.
Bahkan yang lebih hebatnya lagi, kayu bengkirai tahan terhadap serangan rayap dan perubahan cuaca ekstrim.
Umumnya decking bengkirai ini kerap dipasang pada area-area outdoor, seperti halaman, taman, tepian kolam renang, dan lain sebagainya.
Dengan menggunakan decking bengkirai, tentu saja tampilan rumahmu akan terlihat lebih mewah dan elegan, namun masih tetap menonjolkan sisi naturalnya.
Demikianlah ulasan singkat seputar perbandingan kayu merbau dan kayu bengkirai, sehingga bisa kamu jadikan sebagai penambah wawasan.